Jumat, 30 Juli 2021

Kecelakaan jatuhnya helikopter MI-17 V5 pada 6 Juni 2020 di Kawasan Industri Kendal (KIK) yang berakibat meninggalnya 5 orang crew helikopter tersebut. Setelah mengalami penelusuran, belum dapat diketahui pasti penyebab jatuhnya helikopter tersebut, namun hal tersebut berpotensi disebabkan oleh terjadinya gangguan pada sistem helkopter. Sistem helikopter/Avionik/sistem elektronik merupakan tanggung jawab penuh dari teknisi avionik, baik dalam hal pemeliharaan maupun penyiapannya. Oleh karena itu, seorang Perwira pemeliharaan dalam bidang avionik perlu untuk meningkatkan kemampuan pemeliharaan teknisi avionik sehingga tugas dan tanggung jawab seorang teknisi avionik dapat terlaksana dengan baik. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya seorang perwira pemeliharaan dalam meningkatkan kemampuan pemeliharaan teknisi avionik khususnya pada helikopter MI-17 V5.

          Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata mengenai suatu kejadian atau fenomena tertentu. Pengambilan data ditujukan kepada teknisi avionik di Skadron-31/Serbu secara khusus karena berkaitan langsung dengan apa yang sedang diteliti oleh penulis.

          Sebagai seorang Perwira pemeliharaan harus aktif dalam melaksanakan pembinaan terhadap kemampuan anggotanya terutama yang baru masuk ke satuan. Pengalaman yang dimiliki merupakan faktor yang dapat meningkatkan kemampuan teknisi avionik itu sendiri sehingga seorang Perwira pemeliharaan maupun teknisi senior dapat mengajarkan kepada anggotanya sehingga dengan kemampuan pemeliharaan yang handal akan membantu satuan untuk mencapai tugas pokok yang telah ditetapkan. Selain itu perlu adanya pembenahan dari sistem pendidikan teknisi avionik karena pendidikan teknisi avionik hanya dilaksanakan 5 bulan namun beban tugas yang diemban sangat tinggi setelah masuk kedalam satuan.

Kata Kunci : Pahar, Teknisi Avionik, Pemeliharaan.