Jumat, 30 Juli 2021

Satuan Yonkav-2/TANK “Turangga Ceta” masih menggunakan kendaraan tempur yang tergolong berusia tua, maka pemeliharaannya harus sesuai aturan agar diperoleh usia pemakaian yang lama. Tugas utama sebagai satuan penggempur dan pengamanan obvitnas, VIP/VVIP dan wilayah. Sedangkan fungsi organik menyelenggarakan kegiatan intelijen, operasi, sumber daya manusia, logistik dan teritorial non kowil guna mendukung tupok Kodam IV/Diponegoro.

Dengan adanya hal tersebut kita akan menganalisa pada kebijakan dan prosedur serta kendala yang timbul pada tingkat pemeliharaan otomotif Tank AMX-13 khususnya pada system suspensi ranpur, sedangkan metode yang dipergunakan penelitian kualitatif dengan deskriptif analisis. Karena pemeliharaan merupakan strategi mendukung kinerja yang terbagi kedalam tiga pemeliharaan, yaitu: reaktif, proaktif dan agresif. Hal ini dikarenakan Yonkav-2/TANK “Turangga Ceta” mampu melaksanakan pemeliharaan yang menjadi tanggungjawabnya terhadap kendaraan tempur yang tergolong cukup tua tersebut, tetapi satuan telah mampu melaksanakan pemeliharaan sampai Tingkat – 4. Ini disebabkan adanya kemauan dan kemampuan yang dimiliki, dimana prajurit mampu melaksanakan pemeliharaan yang melebihi kapasitas (over prestasi) tetapi hanya dilakukan dalam keadaan darurat saja.

Apalagi pemeliharaan berhubungan erat dengan suku cadang, sehingga perlu motivasi, inovasi dan kemauan dari prajurit jika ada kendala yang muncul akan cepat diatasi oleh tim pemeliharaan. Hal ini perlu didukung dengan adanya suatu sertifikasi Standart Operating Procedure (SOP) sebagai payung hukum bagi personel satuan pemeliharaan dan satuan pemakai dalam melaksanakan pemeliharaan, baik untuk Tank AMX-13 maupun untuk kendaraan tempur lapis baja jenis baru nantinya.

Kata Kunci: Pemeliharaan, Otomotif, System Suspensi Ranpur, Kavaleri, Tank AMX-13, Alusista.